Andris Wijaya, Contoh Sukses Inovasi Dalam Wirausaha
Menemukan ide lalu menjadikannya sebagai peluang usaha dan akhirnya sukses menciptakan sumber penghasilan baru buat penemunya memang sebuah cerita yang tak akan habis dibahas. Selalu saja ada jalan bagi orang yang berjiwa pengusaha, mereka memikirkan inovasi-inovasi baru yang bisa diciptakan dengan memanfaatkan produk yang telah ada, produk yang telah ada dikemas dalam bentuk dan sajian yang berbeda maka akan muncul produk baru yang berbeda dari produk awalnya.
Sebut saja Andris Wijaya sebagai contohnya. Andris adalah seorang pengusaha muda asal Garut yang sukses lewat usaha nasi liwet instan hasil kreasinya. Sebuah usaha yang lahir dari hasil inovasinya dalam memanfaatkan beras Garut. Bagi Andris, beras sudah bukan barang aneh lagi dalam kehidupan sehari-harinya, karena sang ayah merupakan seorang pengusaha beras kenamaan di kota dodol tersebut. Andris Wijaya, Contoh Sukses Inovasi Dalam Wirausaha.
Ditahun 1996, sang ayah yang merupakan seorang pengusaha beras Garut yang cukup sukses meninggal dunia. Hal ini membuat bisnis keluarga semakin menurun dan terancam berhenti beroperasi. Ditahun 2003, Bersama dengan kakaknya, Andris yang saat itu telah bekerja di Jakarta pun pulang kampung untuk mencoba menghidupkan kembali usaha peninggalan sang ayah. Pria yang bergelar D3 fakultas teknik energi dari Politeknik ITB (sekarang Politeknik Bandung) langsung merasakan kerasnya perjalanan menjadi pengusaha, apalagi tanpa bekal pengalaman sebelumnya. Ia dan sang kakak yang tidak begitu memahami tentang seluk beluk bisnis beras mengalami jatuh bangun hingga terlilit utang sebesar 200 juta rupiah. Utang dengan angka sebesar itu berimbas pada penjualan perusahaan penggilingan beras yang mana menjadi salah satu harta keluarga yang paling berharga.
Ditengah keterpurukan, Andris mencoba bangkit. Pria yang kini berusia 34 tahun itu mencoba membuat mesin penggilingan beras sendiri yang secara perlahan mampu menstabilkan kondisi keuangan keluarganya. Setelah bisnis keluarganya pulih kembali, Andris tak lantas berpuas diri namun ia kemudian mencoba berinovasi, yaitu membuat nasi liwet dari beras Garut dengan nama “seribusatu”. Proses pembuatan dan penelitian dilakukan selama 6 bulan sebelum dipasarkan secara luas ke masyarakat luas. Market utama dari nasi liwet instan seribusatu ini sendiri adalah para wisatawan yang mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Bisnis yang didirikan ditahun 2011 itu cepat berkembang. Dari awalnya ia dan 3 orang pegawainya hanya mampu memproduksi 50 pak nasi liwet per hari, kini bisa memproduksi lebih dari 2.000 pak yang dibantu oleh 60 orang karyawan. Rasanya pun beragam, ada rasa original, pete, jengkol, cumi, teri dan jambal yang mana tersedia dalam 2 ukuran, yakni 250 serta 500 gram.
Pemasaran nasi liwet pun kini tidak hanya di Garut saja, melainkan sudah menyentuh sebagian besar kota di Indonesia bahkan hingga ke Amerika Serikat. Maklum saja, nasi liwet tersebut sangat praktis dan proses pembuatannya jauh lebih cepat dari nasi liwet yang aslinya. Berkat prestasinya ini Andris mendapat penghargaan sebagai pemenang kategori bidang pangan dalam “Anugerah Inovasi Jawa Barat Award” di tahun 2012.
admin
Latest posts by admin (see all)
- 3 Jenis Orang Yang Harus Dimiliki Dalam Bisnis - Monday, 24 August 2015
- Menikmati Wisata Kuliner di d’Sambal, Raja Sambal dari Bali - Friday, 29 May 2015
- Kisah Sukses Bukalapak Menggaet Investor Kelas Dunia - Thursday, 28 May 2015