Denny Delyandri, Kisah Karyawan Yang Banting Stir Jadi Pengusaha Kue Sukses
Sebenarnya pekerjaan yang digeluti Denny sangat kontras dengan latar belakang pendidikannya. Ya, Denny Delyandari sejatinya seorang sarjana teknik elektro lulusan Universitas Andalas Padang, tapi ia memilih untuk banting stir ber-wirausaha dengan menjadi seorang pengusaha kue yang kemudian membawanya menjadi jutawan di usia yang masih relatif muda yaitu 32 tahun.
Pria kelahiran Magelang, 11 Juni 1980 ini tidak serta merta menjadi wirausahawan. Ia sempat menjadi karyawan di sebuah perusahaan elektronik di kota Batam pada tahun 2003. Tapi, penghasilan yang tak sesuai harapan membuat Denny mencoba berdagang kerupuk sembari tetap menjadi karyawan ditahun 2004. Dibantu oleh sang istri, setiap harinya sepulang kerja, Denny menggoreng, membungkus, dan menjajakan kerupuk-kerupuk ke warung-warung. Penghasilannya pun lumayan, setengah dari gajinya sebagai karyawan. Tapi beberapa bulan menjual kerupuk, Denny memutuskan berhenti karena istrinya saat itu sedang hamil dan ia semakin sibuk dengan urusan kantor.
Setelah sang istri melahirkan dan kembali fit, mereka kembali membuka usaha kecil-kecilan, yakni menjual kue klepon yang ia titipkan di beberapa kantin perusahaan. Ajaibnya, penghasilan dari menjual klepon ternyata 2 kali lebih besar dari gajinya sebagai karyawan, sehingga dengan langkah yang pasti, pria yang dikarunia 3 orang anak ini memutuskan keluar dari perusahaannya ditahun 2006 dan mengambil peluang untuk menjadi seorang pengusaha.
Denny pun meminjam uang dari bank sebesar 10 juta rupiah dan membuka rumah makan Padang. Sayang, baru 2 bulan berjalan, rumah makannya kurang laris sehingga harus tutup. Ia juga sempat berbisnis EO (Event Organizer), tapi karena suatu hal, Denny memutuskan untuk menghentikan usahanya.
Meski berulang kali mengalami kegagalan dalam bisnis, nyatanya tak membuat pria berkacamata itu menyerah. Ia kembali membangun usaha baru. Berawal dari kegemaran sang istri, Selvi Nurlia membuat kek pisang, Denny pun mencoba memasarkan kue-kue itu dengan konsep kemitraan. Artinya, setiap orang yang berhasil menjual 1 loyang kue tersebut akan mendapatkan komisi, hal itu ia tawarkan kepada tetangga dan kerabatnya. Tak disangka, sambutan positif silih berganti datang. Mulai dari menjual 40 loyang kek pisang,terus meningkat menjadi 150 loyang seharinya.
Ditahun 2008, Denny berhasil mendapat pinjaman dari Bank Bukopin sebesar 500 juta rupiah yang kemudian ia gunakan untuk membangun 5 buah gerai di kota Batam. “Kek Pisang Villa”, begitu brand untuk usahanya ini telah menghasilkan omset lebih dari 500 juta rupiah per bulannya bagi pemenang ke-3 tingkat nasional di ajang “Wirausahawan Muda Mandiri” itu.
Aditya Haryanto
Latest posts by Aditya Haryanto (see all)
- Firmansyah Budi Prasetyo, Sarjana Yang Sukses Jadi Pengusaha Kripik Singkong - Sunday, 28 September 2014
- Puspo Wardoyo, Pria dibalik Kesuksesan “Ayam Bakar Wong Solo” - Friday, 19 September 2014
- Mengenal Mas J, pengarang buku laris “The Power of Kepepet” - Friday, 4 April 2014