Kisah Sukses Agus dengan Rumah Kebun Jamur
Hyasintus Agus Purwiyanto kini sukses menjadi wirausaha dengan budidaya jamur. Kisah sukses Agus dengan Rumah Kebun Jamur yang dibangunnya ini dimulai bulan Februari 2010. Mulanya pada Desember 2009 Agus tidak bekerja dan berpikir untuk mencari peluang usaha. Dia tertarik pada budidaya piri merah dan jamur. Mencoba mempelajari keduanya, ternyata menurut Agus produksi piri merah memakan waktu yang lama. “Kalau jamur hanya 45 hari sejak ditanam. Waktu itu piri merah juga sudah serius hanya saja modalnya butuh banyak sedangkan kondisi saya waktu itu tidak bekerja,” ujar Agus.
Karena kekurangan modal, Agus pun mencoba mengajak teman-temannya di lingkungan gereja, ada 8 orang yang bergabung. “Saya butuh modal waktu itu 900 ribu. Untuk awal itu dulu dapat 500 bibit jamur. Kami ditawari tempat bekas kandang kelinci di daerah Morangan sana. Dari situ kami mulai bangun rak dan pesan bibit. Bersama 8 orang ini, saya dan kawan-kawan dulu masing-masing iuran 100 ribu dan terkumpul 900 ribu cukup untuk beli 500 bibit.” Awalnya 500 bibit jamu ini menghasilkan setengah kilogram, namun pada perkembangannya panen terus naik sampai 3-4 kilogram. Sebulan berikutnya, panen pun berlimpah hingga mencapai 20 kilogram.
Permintaan akan jamur yang banyak membuat 9 orang ini berinisiatif untuk melakukan budidaya sendiri. “Semuanya berhasil budidaya jamur. Saya enggak punya lahan menanam di rumah jadi saya tanam di dalam rumah, ada satu ruangan buat menanam 500 bibit.” Merasa tak cukup leluasa menanam di rumah dia pun mencari lahan untuk budidaya jamurnya. Kebetulan saat itu ada kawan Agus di gereja yang akan menjual lahan bekas budidaya ayam. Di lahan bekas budidaya ayam inilah agus kemudian membangun kebun jamurnya.
Dengan bermodal 20 juta untuk membeli bangunan yang ada di atas tanah milik kas desa di Beran itu Agus perlahan membangun kembali usaha jamurnya. Dia tak segan meminjam dana dari koperasi simpan pinjam. Kini di kebunnya, ada 4000 bibit jamur tiram dan seribu jamur kuping. Dengan suksesnya kebun jamur ini, Agus pun mulai menawarkan investasi berupa tempat dan titip tanam dengan model bagi hasil. “ Ada yang investasi sejuta, berapa juta. 12 juta juga ada,” tutup Agus.
Latest posts by Nur Janti (see all)
- Program Unggulan dari Kementrian Tenaga Kerja - Tuesday, 25 August 2015
- Pelatihan Kerja dan Kewirausahaan Bagi Masyarakat - Monday, 3 August 2015
- Pameran Produk Unggulan UMKM dan Pasar Rakyat Jawa Tengah 2015 - Tuesday, 28 July 2015