Ibu Ini Membuat Usaha Untuk Masa Pensiun Malah Kaget Omzetnya 200 Juta Per bulan
Apa yang terbayang seandainya anda adalah seorang ibu, single parent, 53 tahun, punya 5 anak dan masa-masa pensiun sudah didepan mata? Sebuah tantangan berat tentunya dan beda orang pasti beda pemikiran untuk mengantisipasi tantangan tersebut, tapi semua pemikiran itu pasti tujuannya sama yaitu cari cara bagaimana supaya roda ekonomi keluarga tetap berjalan.
Situasi tersebut ada pada sosok seorang ibu bernama Ooy Khadijah tapi hebatnya ia berhasil mempersiapkan diri untuk menghadapi masa pensiunnya dengan baik, ia merintis usaha UMKM makanan ringan khas masyarakat Indonesia seperti rengginang dan makanan beku dan terbukti usahanya sukses.
“Kerja tapi kerja bukan berarti lebih, hasilnya cukup-cukup saja. Sementara saya punya lima anak dan saya single parent, dan saya mikir harus punya usaha tambahan,” kata Khadijah seperti yang dikutip dari detikcom di Jakarta, Senin (30/11/2020).
Awal mula kepikiran untuk menjual rengginang terinspirasi dari anaknya yang suka makanan ringan. Bukan sekedar rengginang biasa, tapi yang membuat produk rengginang dari wanita asal Sumedang, Jawa Barat ini menjadi unik adalah kreasinya menciptakan tambahan topping dengan berbagai varian rasa. Usaha kecil-kecilannya diberi merek Mak Cicih diambil dari nama orang tuanya. Wirausaha Rengginang Mack Cicih mulai dijalankannya pada tahun 2018. Jatuh bangun sudah dilaluinya dan dirinya sangat bersyukur karena berkat usahanya, kini ia telah mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, bahkan omzet yang dikantongi pernah mencapai ratusan juta dalam sebulan.
Pertama kali memulai usaha, Khadijah menghabiskan modal kurang lebih Rp 1 juta rupiah. Dana tersebut ia gunakan untuk membeli bahan baku rengginang, seperti bumbu, hingga beras yang dimasak menjadi nasi kering, awalnya bentuk dan rasa rengginangnya masih original atau sama seperti kebanyakan rengginang lainnya. Hasil produksinya ia tawarkan kepada para tetangga.
Mendapat respon yang baik dari tetangganya, dirinya lalu mencoba untuk menitipkan barang dagangannya di toko-toko yang berada di sekitar Stasiun Depok. Namun proses penitipan di toko-toko ini tidak berjalan lancar, keluhan yang ia terima adalah lantaran produknya sama seperti produk lain namun harganya lebih mahal. Adapun rengginang Mak Cicih miliknya dibandrol dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 25.000 per pcs.
“Karena rengginang itu banyak yang jual, akhirnya banyak lah cacian, makian, ya seperti itu pengalaman saya. Tapi saya tidak boleh putus asa, kalau putus asa tidak akan bisa dan saya niat mau keluar kerja, karena umur saya waktu itu sekitar 53, saya mau usaha sendiri,” katanya.
“Akhirnya cacian, makian, ejekan orang itu saya jadikan sebagai bahan pemacu saya, jangan sampai orang merendahkan makanan bangsa, disebut makanan jadul,” tambahnya.
Cacian, makian, dan ejekan itulah yang dijadikan Khadijah sebagai modal dan motivasi mengembangkan bisnisnya. Dia pun mencoba ikut pelatihan mengenai UMKM yang merupakan program pemerintah daerah Depok. Di sana, dirinya belajar mengenai marketing atau memasarkan suatu produk.
Rengginang Mak Cicih buatannya pun mulai dibuat tampil beda dengan rengginang pada umumnya. Misalnya ia berkreasi membuat rengginang bulat kecil agar bisa dimakan sekaligus tanpa menyisakan sisa atau remah. Tidak hanya bentuk, dirinya juga mengembangkan resep rengginang dengan bermacam varian rasa dan tambahan topping seperti cokelat, blueberry, dan greentea.
“Saya cobain buat resep, dibuat kecil seperti kelereng, supaya kekinian, juga coba pakai cokelat atau blueberry,” ujarnya.
Berkat kerja kerasnya selama 1 tahun, produk dagangannya mulai maju dan berkembang. Bahkan suatu saat diminati oleh pihak ritel dan mendapat tawaran kontrak untuk mengisi produk rengginangnya di 10 ritel sekaligus. Mulai dari sinilah Khadjiah dan Mak Cicihnya mendapat banyak pundi-pundi keuntungan.
Keuntungan yang didapat dari kerja sama ini pun menjadi salah satu modal dirinya mengembangkan usaha lainnya, seperti produk makanan beku atau frozen food. Usaha produk makanan beku inipun tercipta karena dirinya terdampak langsung oleh pandemi COVID-19 yaitu pelaksanaan pembatasan sosial oleh pemerintah, membuat dagangan rengginang di 10 ritel turun. Agar bisa tetap memutarkan bisnis, maka ia memutuskan untuk menambah varian baru pada produk usahanya. Di masa pandemi, dia membuat produk makanan beku atau frozen food seperti pisang lumer. Pisang yang dilapisi kulit lumpia lalu dikombinasi dengan cokelat dan keju.
Saat ini ada sembilan varian rasa produk frozen food atau makanan beku yang sudah dijualnya, di antaranya pisang cokelat, pisang cokelat keju, nangka goreng, nanas goreng, tape keju, tape cokelat. Tidak disangka-sangka, produk makanan bekunya langsung laris manis. Di tengah pandemi, banyak masyarakat yang mencari produk makanan beku sebagai stok kebutuhan sehari-hari. Dari produk makanan beku ini juga, Khadijah mengaku mendapat omzet terbesar sepanjang dirinya menjalankan usaha. Dia berhasil mengantongi omzet hingga Rp 200 juta per bulan.
“Alhamdulillah waktu pandemi bulan Juni itu penjualan tertinggi saya, waktu itu dari 2018, per bulan paling antara Rp 4 juta, Rp 6 juta, paling tinggi ke Rp 12 juta. Di bulan Juni itu saya kaget karena omzet sampai Rp 200 juta,” ungkapnya.
Lonjakan omzet yang tinggi tersebut tak lepas dari aktifitasnya berjualan di media sosial. Ia lalu membagikan rahasia, bisa mendapat omzet hingga Rp 200 juta per bulan awalnya karena bertemu dengan orang-orang yang menjadi distributornya di Facebook. Sekarang setidaknya dirinya telah memiliki 8 distributor, 10 agen, dan lebih dari 50 reseller.
Dengan adanya peran distributor, Khadijah mengaku berhasil menjual dalam jumlah yang lebih banyak walaupun margin keuntungannya tergerus. Adapun pangsa pasar produk Mak Cicih untuk rengginang sudah sampai Aceh hingga Papua. Sementara market utama frozen foodnya ada di seputar Jabodetabek dan Semarang sesuai dengan domisili distributornya.
Dia mengungkapkan, sekarang bisnisnya sudah melibatkan sekitar 20 orang tetangganya baik ibu-ibu maupun remaja yang digaji per minggu untuk membantunya. Dia pun berharap usaha Mak Cicih ini bisa membantu banyak orang.
“Cita-cita saya sekarang, usaha saya bukan hanya untuk mencari uang tapi juga untuk membahagiakan banyak orang, mudah-mudahan usaha saya besar dan banyak orang yang terbantu,” ungkapnya.
Silakan kunjungi Mak Cicih di Facebook disini.
wartawira
Latest posts by wartawira (see all)
- Gak Cuma Dijual, Inilah 5 Ide Bisnis Tanaman Hias Yang Bikin Kamu Super Cuan - Saturday, 12 October 2024
- Apa Penyebab Tupperware Mengalami Kebangkrutan? - Saturday, 12 October 2024
- Viral Di Tiktok Jualan Mochi Pinggir Jalan Raih Omzet Ratusan Juta - Friday, 11 October 2024