Riyadh Ramadhan, Menjadikan Jajanan Gorengan Sebagai Ladang Bisnis
Kita semua tahu bahwa gorengan merupakan jenis jajanan yang sangat digemari oleh segala lapisan masyarakat dan mudah dijumpai dimanapun kita berada. Banyak yang beranggapan bahwa gorengan merupakan jenis makanan yang ‘kurang berkelas’. Hal ini cukup beralasan karena di pinggiran jalan sangat mudah menemukan orang yang menjajakan cemilan ‘sejuta umat’ ini, mulai dari yang menggunakan gerobak dorong, pikulan sederhana atau di warung-warung. Meski demikian, hal itu tak menghalangi niat seorang pemuda bernama Riyadh Ramadhan menjadikan jajanan gorengan sebagai ladang bisnis dengan menciptakan gerai yang dinamakannya ‘Go Crunz’.
Meski masih berusia muda, kehadiran Riyadh Ramadhan di dunia wirausaha cukup memberikan warna tersendiri. Anak muda berusia 19 tahun ini sangat jeli melihat peluang bisnis dari makanan ‘murah meriah’ ini. Ide bisnis ini sendiri datang ketika ia yang gemar memasak, melihat begitu banyak penjual gorengan yang ada di kotanya, Surabaya. Maka Riyadh yang saat itu masih berusia 16 tahun pun berpikir untuk membuat makanan ini sendiri dan menjualnya.
Keinginan Riyadh untuk berbisnis pun langsung mendapat sambutan positif dari orangtuanya yang juga berprofesi sebagai pengusaha. Namun, Riyadh tidak langsung membuka gerai, melainkan ia menjajakan gorengan pada teman-teman di sekolahnya. Diawal perjuangannya sebagai pengusaha, ia sempat mendapat ejekan dari teman-temannya karena aktivitas Riyadh yang berjualan di sekolah, tapi lama kelamaan usahanya itu malah banjir pesanan.
Dengan bantuan modal dari orangtuanya dan keuntungan yang ia dapat dari berjualan, Riyadh kemudian mulai membuka gerai gorengan di salah satu mal yang ada di Surabaya. Ia pun menamainya “Go Crunz”. Gorengannya sendiri yang terdiri dari bermacam-macam menu, seperti kentang, jamur, ayam, dan otak-otak ikan, ia hargai mulai dari 6.000 hingga 9.000 rupiah per kotaknya dengan 1 kotak berisikan 4 atau 5 buah gorengan. Tak disangka, peminatnya cukup banyak, sehingga hanya dalam kurun beberapa bulan sejak gerainya didirikan ditahun 2009, Riyadh telah memiliki 1 gerai dan 2 booth dengan total omset sebesar 120 juta rupiah per bulan.
Ditahun 2010, Riyadh pun memutuskan untuk membuka usahanya secara franchise. Tercatat saat ini, pemuda yang sedang menempuh kuliah di IBMT International University jurusan desain manajemen ini memiliki 12 gerai waralaba yang tersebar di beberapa kota, yaitu Jakarta, Balikpapan, Malang, dan Bekasi. Atas prestasi yang dimilikinya, alumni SMA Al Hikmah Surabaya tersebut mendapat penghargaan sebagai Entrepreneur Termuda 2010 versi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Sungguh mengagumkan!
Aditya Haryanto
Latest posts by Aditya Haryanto (see all)
- Firmansyah Budi Prasetyo, Sarjana Yang Sukses Jadi Pengusaha Kripik Singkong - Sunday, 28 September 2014
- Puspo Wardoyo, Pria dibalik Kesuksesan “Ayam Bakar Wong Solo” - Friday, 19 September 2014
- Mengenal Mas J, pengarang buku laris “The Power of Kepepet” - Friday, 4 April 2014