Klinik Kopi, tempat minum kopi sederhana dengan laba fantastis
Lelaki ini memiliki nama panggilan populer Pepeng (34 tahun). Pria yang bernama asli Firmansyah ini memiliki sebuah warung kopi berukuran kecil di bilangan Jalan Kaliurang kilometer 7, Yogyakarta. Bagi para pencinta kopi Yogyakarta, warung kopi Pepeng memiliki kesan tersendiri. Di Yogyakarta, klinik kopi menjadi begitu populer dan menghasilkan untung jutaan setiap bulannya. Karenanya Klinik Kopi, tempat minum kopi sederhana dengan laba fantastis.
Warung kopi yang bernama Klinik Kopi ini dibangun Pepeng karena kecintaannya pada kopi. Karena kecintaannya pada kopi jugalah, Pepeng membangun Klinik Kopi dengan ciri khas tertentu yang mampu membedakan Klinik Kopi dengan warung kopi lainnya. Pada tahun 2012 hingga 2013, Klinik Kopi berlokasi di bilangan Jln. Affandi, yogyakarta. Hingga akhirnya di 2015, Pepeng memindahkan lokasi Klinik Kopi ke tanah miliknya sendiri di bilangan Jln. Kaliurang. Keuletan Pepeng menjaga kualitas kopi dan merawat konsumennya adalah kunci yang menjadikan klinik kopi begitu berkembang dengan cepat.
Setiap konsumen yang ingin datang diminta untuk melakukan janji berkunjung ke klinik kopi beberapa hari sebelumnya. Dan begitu konsumen sudah di depan meja kopi Pepeng untuk ia layani, interaksi yang cair dan intens menjadi kunci Pepeng merawat kesetiaan dan kepuasan konsumennya. “Takaran kopi per orang berbeda” ujar Pepeng menjelaskan alasan utamanya membuat sistem antrian semacam itu. Bagi konsumen, interaksi dengan Pepeng menjadi semacam interaksi menggali pengetahuan mengenai kopi, dan Pepeng tidak ragu membagikan pengetahuannya tentang seluk beluk kopi yang dimilikinya.
Klinik Kopi dibangun dengan modal awal sebesar tujuh juta rupiah. Dengan modal sebesar tujuh juta pada tahun 2012, Pepeng sudah mampu menghasilkan untung bersih sebesar satu juta rupiah per malamnya saat ini. Penjualan Klinik Kopi tidak melulu berupa kopi yang sudah diolah menjadi minuman, tetapi ia juga menjual biji kopi kepada konsumen. Harga per bungkus biji kopi bisa mencapai ratusan ribu rupiah, sedangkan untuk secangkir kopi yang diolah dan diminum konsumen di tempat dihargai lima belas ribu rupiah. Dari bisnis ini, Pepeng mampu membangun lokasi Klinik Kopi di tanahnya sendiri.
Latest posts by Danoe Santoso (see all)
- Menikmati Racikan Bumbu Wirausaha Kuliner Jogja - Thursday, 31 December 2015
- Wirausaha Wanita Indonesia yang Mendunia - Wednesday, 2 December 2015
- Wirausaha Muda Agrobisnis Indonesia - Tuesday, 1 December 2015
waaaa, terima kasih utk cerita barunya mbak. penting
sekali
untuk ane yg sedang memulai usaha kopi, tolong restunya