Memulai Petualangan sebagai Wirausaha di Bisnis Yoghurt
“Sulit sekali mencari buah asli yang dicampur ke yoghurt. Terus akhirnya saya belajar membuat yoghurt,” Endah Palupi membuka ceritanya dengan motivasi awalnya membuat yoghurt di tahun 2010. Selama dua tahun, Endah Palupi mencoba-coba membuat yoghurt yang enak. Teman dan koleganya menjadi tester. Masukan-masukan dari para tester menjadi bahan evaluasi usaha percobaan yoghurtnya. Sampai akhirnya usaha-usaha percobaan yoghurtnya itu membuat Endah Palupi merasa harus keluar dari pekerjaan utamanya.
Di tahun 2012, Endah memulai petualangan sebagai wirausaha di bisnis yoghurt. Dengan ide besar yang dimilikinya, Endah memasuki bisnis yoghurt homemade dengan nama ‘Yoja’. “Saya sangat hormat dengan apa yang dihasilkan alam ini. Makanya saya tidak mau yang saya hasilkan ini (yoghurt-red) ada tambahan pangannya seperti perasa, pewarna, pemanis, aplaagi pengawet. Dan ini juga tanpa air. Hanya buah, sedikit gula dan yoghurt plain,” ucap Endah. “Semua buah buah ini (yang menjadi bahan yoghurt-red) adalah buah segar. Kecuali yang direbus-rebus.”
“Pasar utamanya di sekolah dan teman-teman yang pesan. Dan alhamdulillah selalu ada yang pesan. Rata-rata sehari saya produksi 60 botol,” ucap Endah pada redaksi wartawirausaha.com. Saat ini, yoja menjual produknya dengan botol berukuran 250 ml dan ukuran 1 liter. Kemampuan maksimal yoja menghasilkan yoghurt selama satu hari sebenarnya sejumlah 70 liter. Angka 70 liter ini jika dikonversikan menjadi sekitar ratusan botol ukuran 250 ml. Tetapi Endah Palupi tidak memiliki kemampuan menyimpan yoghurtnya. Keterbatasan lahan adalah alasan utamanya membatasi jumlah produksinya.
Rumah produksi Yoja berada di sebuah gang di wilayah Taman Sari-Pasar Ngasem, Kota Yogyakarta. Ruang mobilitas dan ruang produksi yang terbatas menjadi alasan utama Endah Palupi menahan laju produksi Yoja. Sedangkan di sisi lain, permintaan pasar akan Yoja terbilang tinggi. “Problem utama UKM perkotaan itu lahan. Jadi mau menaikkan kapasitas produksi itu sulit,” ujar Endah menerangkan keterbatasan Yoja untuk berkembang. “Tapi, Yoja sudah berencana membuat rumah produksi di luar sini,” Endah menerangkan pada redaksi wartawirausaha.com.
Latest posts by Danoe Santoso (see all)
- Menikmati Racikan Bumbu Wirausaha Kuliner Jogja - Thursday, 31 December 2015
- Wirausaha Wanita Indonesia yang Mendunia - Wednesday, 2 December 2015
- Wirausaha Muda Agrobisnis Indonesia - Tuesday, 1 December 2015