Kisah Sukses Agus, Perajin Serat Fiber Beromzet Puluhan Juta Per Bulan
Bermula dari industri rumahan di gang sempit, Agus kini sukses menjadi seorang wirausahawan dengan omzet mencapai puluhan juta rupiah per bulan berkat usahanya menciptakan berbagai produk berbahan dasar serat fiber.
Ditemui di bengkel kerjanya, Agus tengah merapikan pesanan tong sampah. Sesekali ia mengecek smartphone, menulis pesan atau mengecek pemesanan barang via online. “Alhamdulillah lancar. Selalu saja ada pemesanan,” kata Agus, di bengkelnya, Jalan Kumbang Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat pekan lalu.
Dikutip dari detik.com, Kisah sukses Agus, perajin serat fiber beromzet puluhan juta per bulan ini berawal dari 2004, dari sekedar ikut bisnis keluarga membuat kerajinan serat fiber, kemudian Agus memutuskan untuk mencoba mandiri. Dengan modal awal Rp 20 juta untuk membeli bahan baku resin, mat, katalis, cat duco dan sejumlah perkakas kerja, Agus pun mulai mencoba peruntungannya.
Keberanian dan kerja keras Agus berbuah manis, usahanya berkembang dan orderan terus berdatangan. Ia pun bisa membayar gaji 8 karyawannya pada kisaran Rp 1juta hingga Rp 2juta per minggu per orang. Juga menafkahi keluarganya.
“Kalau hitung-hitungan pastinya saya tidak mencatat. Namanya bisnis rumahan, pembukuannya tidak lengkap. Yang pasti Alhamdulillah bisa membayar 8 karyawan. Kalau pesanan padat, nambah karyawan buat bantu-bantu. Orderan paling tinggi saya ingat seminggu pernah mengerjakan pesanan Rp 50 juta. Itu barangnya macam-macam,” tukas Agus.
Selain pesanan tong sampah, Agus juga membuat berbagai produk yang berasal dari serat mat tersebut, misalnya manekin. Mat merupakan serabut khusus sebagai bahan dasar fiber. Mat itu akan ‘dilem’ menggunakan cairan kimia ‘resin’ yang dicampur cairan katalis.
Bahan baku tersebut lalu dicetak di sebuah wadah pencetak yang dibuat oleh Agus. Beberapa yang paling banyak dicari orang yakni patung manekin, tong sampah hingga bak keramas yang biasa dipergunakan di salon kecantikan.
“Apa saja yang bisa dibuat dengan fiber ya kita kerjain,” kata Agus.
Saat ini, Agus masih bisa bertahan meski mendapat ancaman dari produk plastik yang lebih murah dari fiber. Selain itu, pun cukup diuntungkan dengan trend online shop membuat pesanan melonjak hingga 50 persen. Pasar menjadi lebih luas, tidak hanya di DKI Jakarta melainkan sampai ke Sumatera maupun Kalimantan.
“Saingan fiber ya plastik, lebih murah. Tapi pembeli sudah tahu fiber lebih tahan lama. Jualannya juga bisa lewat online, pembeli baru saya minta bayar penuh di muka. Kalau sudah langganan bisa separuh dulu,” tutup Agus yang aktif di forum jual beli Kaskus, Olx dan Tokopedia. (sumber: detik.com)
wartawira
Latest posts by wartawira (see all)
- Buku Kisi-kisi SKB CPNS 2024 Dan Panduan Wajib CAT CPNS 2024-2025 - Tuesday, 5 November 2024
- Bagaimana Ciri Copywriting Yang Ampuh untuk Promosi - Monday, 21 October 2024
- Mengapa Copywriting Sangat Penting Untuk Promosi Bisnis Anda - Monday, 21 October 2024