Indonesia Berpeluang Merajai Ekonomi Digital Di Kawasan Asia Tenggara
Meskipun laju pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa tahun terakhir melambat, namun justru industri e-commerce tanah air saat ini makin berkembang pesat, penyebabnya tak lain karena kebanyakan wirausahawan atau pelaku bisnis e-commerce di tanah air adalah industri berskala kecil dan menengah (UKM).
Seperti yang sudah kita ketahui, bisnis UKM terbukti dan teruji sebagai usaha yang paling tahan banting, bahkan di saat krisis ekonomi sekalipun. Potensi industri e-commerce di Indonesia memang tidak dapat dipandang sebelah mata. Menurut data Ernst & Young tahun 2015, pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah air meningkat 40 persen per tahunnya. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia. Pada akhir tahun 2014, nilai bisnis industri e-commerce Indonesia telah mencapai USD 12 miliar dan naik menjadi USD 18 miliar di tahun 2015.
Kehadiran internet ditambah dengan munculnya beragam platform sosial media tak sekedar untuk menggali informasi dan ajang eksistensi diri saja, namun kini telah dimanfaatkan untuk mencari peluang dan menghasilkan uang. Masyarakat terutama di kota-kota besar menjadikan internet dan e-commerce sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Perilaku konsumtif dari puluhan juta orang kelas menengah di Indonesia menjadi alasan mengapa e-commerce di Indonesia akan terus berkembang.
Berbicara mengenai industri e-commerce tentu tidak hanya membicarakan transaksi jual beli barang dan jasa via internet. Tetapi ada banyak industri lain yang terhubung di dalamnya, seperti produsen barang, penyedia jasa layanan antar atau logistik, provider telekomunikasi, produsen perangkat pintar dan lain-lain. Hal inilah yang membuat industri e-commerce diharapkan mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Indonesia dapat dikatakan memiliki semua syarat untuk menjadi negara dengan industri e-commerce terkemuka di masa depan. Selain memiliki sumber daya manusia yang mampu bersaing, jumlah wirausahawan yang terus meningkat dan pasar lokal menjadi potensi besar untuk mengembangkan e-commerce.
Dikutip dari situs kementrian Kominfo, pada tahun 2020, volume bisnis e-commerce di Indonesia diprediksi akan mencapai USD 130 miliar dengan angka pertumbuhan per tahun sekitar 50 persen. Pada saat itulah, Indonesia Berpeluang Merajai Ekonomi Digital Di Kawasan Asia Tenggara. Pemerintah telah mencanangkan target tersebut, yaitu menempatkan Indonesia sebagai Negara Digital Ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Untuk mendukung target tersebut, pemerintah telah membentuk E-commerce Roadmap sebagai pondasi dan berencana menciptakan 1.000 technopreneurs baru dengan valuasi bisnis USD 10 miliar.
Ekonomi digital adalah sebuah peluang yang punya nilai bisnis yang sangat besar namun tak lepas dari hambatan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ada enam isu yang dapat menghambat potensi pertumbuhan e-commerce di Indonesia kedepannya, yaitu pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, logistik, serta edukasi dan sumber daya manusia.
Kondisi saat ini banyak pelaku bisnis e-commerce pemula baik perdagangan online maupun start-up digital dengan ide-ide segar dan inovatif yang masih kurang memiliki akses atau pendanaan untuk mengembangkan bisnisnya. Untuk itu, pemerintah akan mendorong tumbuhnya technopreneurs baru, baik dengan menggandeng mentor-mentor technopreneurs terkemuka, data center, technopark, serta memberikan pendanaan. Sedangkan bagi pelaku bisnis UKM diharapkan mampu naik tingkat menjadi pelaku usaha besar, bahkan menggurita hingga internasional.
Dengan pertumbuhan bisnis online yang begitu pesat, masyarakat Indonesia akan mendapatkan manfaat positif dalam perekonomian seperti pertumbuhan kesejahteraan, pertumbuhan lapangan kerja baru dan lain-lain. Dengan demikian Indonesia tidak lagi sekadar menjadi target pasar bisnis internasional, tetapi sebaliknya dapat menjadi pengusaha e-commerce yang mumpuni hingga menjangkau pasar luar negeri.
Pada tahun 2020, revolusi bisnis online Indonesia diprediksi akan mendongkrak Pendapatan Domestik Bruto sebesar 22 persen. Belajar dari perkembangan e-commerce di Tiongkok, maka kemungkinan hal yang sama dapat terjadi di Indonesia karena Indonesia dan Tiongkok memiliki karakter yang sama.
Dengan tingkat populasi yang besar, Indonesia dan Tiongkok menyediakan pasar yang begitu besar bagi pelaku bisnis lokal maupun internasional. Jika potensi ini bisa dimanfaatkan dengan baik, sudah pasti akan mendongkrak perekonomian nasional dan peluang besar melahirkan pengusaha-pengusaha baru yang sukses.
wartawira
Latest posts by wartawira (see all)
- Buku Kisi-kisi SKB CPNS 2024 Dan Panduan Wajib CAT CPNS 2024-2025 - Tuesday, 5 November 2024
- Bagaimana Ciri Copywriting Yang Ampuh untuk Promosi - Monday, 21 October 2024
- Mengapa Copywriting Sangat Penting Untuk Promosi Bisnis Anda - Monday, 21 October 2024
Keberhasilan Indonesia memajukan ekonominya patut mendapat pujian
Websitenya lemot bingggit min
Peluang usaha yg punya prospek cerah kedepannya:
– sektor maritim/perikanan
– pariwisata/jasa tour travel
– industri kreatif/kerajinan
– jasa marketing sosmed
– jasa kurir/logistik
– pembuat aplikasi mobile/game