Jamur merupakan salah satu komoditas budi daya yang sedang banyak digemari. Banyak pelaku agrobisnis melirik jamur sebagai lahan usahanya. Untuk mendapatkan kesuksesan dalam melakukan budi daya jamur tiram, Unus Suriawiria menuliskan faktor penentu keberhasilan budi daya jamur tiram dalam bukunya Budi Daya Jamur Tiram. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan menurut Unus.

Menurut Unus yang juga merupakan dosen Institute Teknologi Bandung ini, salah satu yang menjadi faktor penentu adalah kondisi geografis tempat budi daya. Untung menuliskan bahwa jamur tiram merupakan tumbuhan yang hidup di wilayah sejuk. Untuk itu, tempat budi daya baiknya berada pada ketinggian 300m-1200m dpl.
Lingkungan juga menjadi penentu keberhasilan budi daya jamur tiram. Lingkungan budi daya harus jauh dari kawasan pabrik atau industri, jauh dari keramaian kota/pusat perdagangan, dan tidak berdekatan dengan kaasan aktif penghasil holtikultura, seperti sayuran dan buah-buahan.
Lahan yang akan dijadikan tempat budi daya jamur tiram pun harus rata dan dikelilingi oleh hutan atau kawasan hijau.
Pelaku budi daya baiknya memiliki tenaga kerja yang kompeten dalam melakukan budi daya jamur tiram. Tenaga kerja terdidik akan sangat mempengaruhi keberhasilan karena ahli jamur akan mengerti betul cara merawat jamur.
Pelaku budi daya jamur harus menjamin tersedianya bahan baku untuk budi daya jamur untuk mendukung kontinuitas usaha budi daya jamur. Usahakan tempat untuk mendpaatkan bahan baku untuk budi daya jamur ini juga dekat agar menghemat ongkos produksi.
Air sangat penting dalam budi daya jamur. Untuk itu, sumber air yang dekat dan berlimpah menjadi salah satu kunci keberhasilan budi daya jamur tiram.

Bibit yang digunakan untuk budi daya jamur tiram haruslah bibit unggul agar pelaku usaha bisa menjamin kulitas produknya.