Bikin Usaha Persewaaan Gerobak Angkringan, Mahasiswa Ini Raih 5 Juta Per Bulan

Angkringan Cak TM (www.lintasmojo.com)
Dunia wirausaha memang unik, ada orang sangat serius ingin terjun berbisnis, sudah punya modal, sudah mencari inspirasi kesana-kemari tapi tak kunjung menemukan usaha yang sreg di hati. Ada yang sudah menemukan bidang yang ingin dilakoni tapi tak ada modal, akhirnya seiring waktu hasratnya memudar karena tak juga mendapatkan sumber dana yang dibutuhkan.
Kita juga sering tak sadar, di sekeliling kita saja selalu ada peluang yang bisa diambil, tapi hanya mereka yang punya naluri bisnis tinggi yang mampu menangkap peluang tersebut dan menghasilkan pundi-pundi keuntungan untuknya. Sering terjadi, apa yang tampak di mata kebanyakan orang adalah sesuatu yang sulit, tapi di tangan mereka yang kreatif bisa jadi sesuatu yang menghasilkan.
Salah satu contohnya adalah jasa persewaan gerobak angkringan. Pernahkah kepikiran ada peluang bisnis disitu? Angkringan adalah sebuah gerobak dorong untuk menjual berbagai macam makanan dan minuman di pinggir jalan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Di Solo maupun Klaten angkringan dikenal sebagai warung hik atau wedangan. Penjual angkringan ini juga dapat dengan mudah kita jumpai di pinggiran jalan di seputar Jabotabek dan kota-kota lainnya.
Bikin Usaha Persewaaan Gerobak Angkringan, Mahasiswa Ini Raih 5 Juta Per Bulan. Ya, ia adalah Rizqi Hammaz Zacky, seorang mahasiswa asal Ponorogo yang punya ide ‘out-of-the-box’ berwirausaha membuat persewaan gerobak jual jajanan khas Jogja dan Jawa Timuran itu. Rizqi melihat peluang bisnis dengan semakin menjamurnya keberadaan usaha angkringan tersebut di banyak daerah, Juga karena usaha ini tergolong mudah untuk dijalankan oleh siapa saja namun ada orang yang tak ingin direpotkan dengan pengadaan gerobaknya. Nah, Rizqi mengambil peluang itu.
Sebagai modal awal, total Rizqi mengeluarkan dana 43.5 juta untuk pembuatan 15 gerobak lengkap beserta peralatannya. Ia kemudian memasarkan gerobaknya di wilayah kota Madiun dan Ponorogo lewat Facebook dengan harga sewa Rp. 380rb per bulan (13ribu per hari). Ternyata banyak yang tertarik menyewa gerobaknya. Rata-rata penyewanya adalah para pekerja yang punya waktu luang di malam hari dan ingin mencari penghasilan tambahan.

Gerobak Angkringan (c). Rizqi Hammaz Zacky
Untuk mengantisipasi kerugian atau penyusutan dan hal-hal lain yang tidak diinginkan, Rizqi juga melengkapi usahanya dengan surat perjanjian bermaterai disertai syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh para penyewa, misalnya tiap penyewa harus bertanggung jawab memperbaiki bila ada kerusakan. Kemudian dari pihaknya juga melakukan plitur ulang setiap 15 bulan agar kondisi gerobak tetap kuat dan awet.
Dari 15 gerobak tersebut, Rizqi mendapat omzet 5,7 juta rupiah per bulan, setelah dikurangi biaya rekap dan gaji penagihan (700rb/bulan). Total ia menghasilkan pasif income 5 juta rupiah per bulan bersih, yang lantas ia manfaatkan untuk investasi dengan membeli tanah.
“Alhamdulillah sekarang dari passive income saya bisa buat bayar cicilan 2 kavling tanah. Jadi yang bayar cicilan tanah bukan saya, tapi dibayar oleh gerobak gerobak saya hehe..” ujarnya.
Menurut Rizqi, peluang usaha ini masih terbuka lebar di daerah-daerah lain terutama di kota Bandung, Jabodetabek, Semarang, Tegal dan Magelang karena di daerah tersebut banyak yang ingin menyewa tapi tidak dapat ia jangkau karena hanya mengelola usahanya di wilayah Madiun dan Ponorogo saja. (Credit: Rizqi Hammaz Zacky)
wartawira
Latest posts by wartawira (see all)
- Contoh Emotional Selling Dalam Penjualan - Sunday, 16 March 2025
- Penerapan Law of Averages Dalam Pemasaran - Tuesday, 21 January 2025
- Menemukan Tujuan Hidup Dengan Filosofi Ikigai - Tuesday, 21 January 2025