Irma Suyanti, Wirausahawati Penyandang Cacat Yang Menuai Sukses
Penyandang cacat biasanya hanya dipandang sebelah mata. Mereka dianggap makhluk lemah yang memerlukan belas kasihan. Namun, Irma Suyanti mampu membuktikan bahwa cacat bukanlah halangan untuk berkarya. Bahkan ia mampu membuktikan bahwa ia dapat berguna bagi orang lain. Penyakit polio tidak menghalangi Irma Suyanti untuk berkarya. Dengan dorongan semangat dan bantuan dari suaminya Agus Priyanto yang juga penyandang cacat ia mampu membuktikan bahwa ia tidak mampu dipandang sebelah mata.
Potongan kain-kain perca yang biasanya dibiarkan begitu saja mampu ia sulap menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki daya guna lebih yaitu keset yang cantik.
Di sekitar rumah Irma di Semarang, banyak industri garmen yang memiliki banyak sisa kain industri. Kain inilah yang yang ia jahit dengan bantuan dari suaminya dan beberapa tetangganya. Pemasaran keset ini dilakukan dengan menawarkan produknya kepada tetangganya yang membutuhkan. Awalnya pembeli merasa kasihan melihatnya sehingga mereka membeli produk kesetnya. Namun, hal itu tidak membuatnya putus asa, ia terus berjuang hingga usahanya berkembang. Irma dan keluarga akhirnya memutuskan untuk pindah ke Kebumen pada tahun 2002.
Di Kebumen ini usaha Irma semakin maju. Ia pun menerima banyak pesanan sehingga kebutuhan tenaga kerja harus ditambah guna memenuhi kuota. Hingga saat ini tenaga yang mengolah kain perca ini telah mencapai 2.500 orang. Bahkan 10 ton kain sisa terus didatangkan setiap bulan guna memenuhi pesanan. Untuk terus meningkatkan kualitas produknya setiap tiga bulan sekali Irma mengadakan pertemuan yang diikuti oleh koordinator tiap kecamatan.
Selain itu, karena produknya yang beragam dan berkualitas, Irma berkesempatan untuk memamerkan produknya di showroom milik Kementerian Pemuda dan Olah Raga di Jakarta. Bahkan produk Irma ini juga mewakili Indonesia dalam acara pameran kerajinan di kota Australia. Karena itulah produk Irma semakin dikenal dan mampu menembus pasar Internasional. Produknya sekarang telah di ekspor ke Jerman, Jepang, Turki, dan Australia.
Karena prestasinya ini beberapa pihak memberikan penghargaan kepadanya. Pada tahun 2007 Kementerian Pemuda dan Olahraga menganugerahinya penghargaan Wirausahawati Muda Teladan. Bupati Kebumen juga memberikan penghargaan Perempuan Berprestasi pada tahun 2008. Dari Jaiki Jepang ia memperoleh penghargaan khusus orang cacat, dan masih banyak lagi penghargaan yang ia terima berkat prestasinya ini. Irma telah berhasil menunjukkan diri bahwa dengan keterbatasan fisikpun tak bisa menghalangi keinginan untuk maju dan berkarya. Dengan kesungguhan tekad dan niat yang konsisten maka impianpun dapat diraih. Semoga kisah Irma Suyanti dapat mengilhami anda.
Desi Rahmatia
Latest posts by Desi Rahmatia (see all)
- Cari Tas Rajut Atau Dompet Rajut Kaya Motif? Owie Art Of Crochet Saja - Wednesday, 30 October 2013
- Mau Sukses? Tiru Dulu Yuk Kebiasaan Orang yang Sukses - Thursday, 22 August 2013
- Menghadapi Persaingan Bisnis Dengan Blue Ocean Strategy - Tuesday, 13 August 2013