Kue Lumpur Modifikasi dengan Beragam Pilihan Toping
Rira memang sudah gemar untuk berwirausaha sejak lama. Sebelum menjalankan usaha kue lumpur, Rira sempat usaha kerajinan tangan buatan sendiri. “Sebelum ini aku pernah usaha kerajinan handmade, namanya Rirable Collection. Sistemnya online shop dan pengiriman barang sampai lewat pos,” kata Rira. Hasil produk Rira Collection berupa tempat pensil, dompet, jepit, bros, gelang, dan lain-lain. Bisnis ini ia jalankan untuk mengisi waktu luang ketika libur selama 2 bulan setelah ujian nasional. “Lumayan menghasilkan dan sudah balik modal. Tapi itu cuma berjalan sampai kuliah semester 1, alasan untuk berhenti karna mencari pasarannya susah dan proses menjahitnya cukup lama. Sehingga memakan waktu. Akhirnya balik lagi jualan kue lumpur. Aku ngrasa lebih cepat dapat duit kalo jual makanan,” terang Rira sambil tersenyum.
Kini Lumpurrira Yogyakarta telah beroprasi kembali dengan beragam varian rasa dan hiasannya. Tak jarang Rira mendapat pesanan untuk ulang tahun dan wisuda. Dengan modal awal untuk membuat kue lumpur sebesar 50 ribu rupiah, kini Rira dapat memenuhi kebutuhannya tanpa harus meminta orang tua, “Ya, cukuplah untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa minta orang tua, bisa nabung juga”. Meski sudah cukup lama berwirausaha, Rira mengaku sempat mengalami hal yang tidak menyenangkan, seperti uang yang tidak utuh didapat saat menitipkan dagangannya di kantin kejujuran, juga dagangan yang jatuh saat akan melakukan delivery ke pelanggan, ”Terpaksa yang masih bisa diselamatkan (kue lumpur, red.) diselamatkan dulu dan diantar,” kata Rira.
Meski kini baru membuka pesanan kue lumpur dan menerima delivery, Rira berharap nantinya usaha kue lumpur ini akan berkembang dan memiliki tempat yang nyaman yang akan ia beri nama “Rumah Lumpur”. “Berharap semakin banyak orang lagi yang mampu merasakan kue lumpur yang lezat ini. semoga, suatu saat nanti. amin.”
Serius meningkatkan usahanya di bidang kuliner, Rira memiliki kiat khusus untuk menarik pelanggan. Menurutnya, berkembangnya teknologi kini membantunya untuk meluaskan pasar tidak hanya di kalangan teman-temannya. Dia pun gencar promosi lewat beragam media sosial, seperti Facebook, blog, Instagram, dan lain-lain. “Kalau di Instagram istilahnya minta tolong endorse lewat Instragram teman yang sudah beli. Kumpulin testimoni pembeli, untuk meyakinkan pembeli berikutnya. Jangan ragu untuk ngasih gratisan ke konsumen. Terutama ke orang yang belum pernah ngerasain jadi mereka tahu rasa kue lumpurku,” terang Rira. Dia pun mencoba untuk terus memberikan inovasi pada kue lumpurnya agar konsumen yang kebanyakan anak muda tidak merasa bosan.
Latest posts by Nur Janti (see all)
- Program Unggulan dari Kementrian Tenaga Kerja - Tuesday, 25 August 2015
- Pelatihan Kerja dan Kewirausahaan Bagi Masyarakat - Monday, 3 August 2015
- Pameran Produk Unggulan UMKM dan Pasar Rakyat Jawa Tengah 2015 - Tuesday, 28 July 2015










