Yana Hawi Arifin Membangun Usaha Sukses Berkat Inovasi Kripik Karuhun
Yana Hawi Arifin adalah seorang pengusaha asal Bandung yang lahir pada 6 Agustus 1968. Ia adalah pembuat keripik pedas dengan nama “Karuhun” yang sudah dikenal luas. Dibalik kisah sukses Yana, banyak hal-hal positif yang bisa diambil terutama perjalanan Yana Hawi Aripin Membangun Usaha Sukses Berkat Inovasi Kripik Karuhun.
Yang patut dicontoh dari seorang Yana adalah jiwa wirausahanya yang kuat dan semangatnya untuk bisa bangkit dari keterpurukan. Sempat menjadi seorang pengusaha properti sukses ditahun 1994, ia mengalami penurunan omset secara drastis, lalu disusul oleh kebangkrutan usaha saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada kurun waktu 1997-1999. Ditengah kegalauan, Yana mendapat ide bisnis dari keponakannya yang menyarankannya untuk menjual keripik pedas. Tanpa pikir lama-lama, Yana menyetujui usulan itu, naluri bisnisnya bekerja dengan baik, ia melihat peluang usaha masih cukup baik kendati telah banyak beredar pedagang keripik terutama dikotanya. Oleh karena itu ia kemudian mengambil langkah untuk mengadakan survey dahulu dan kemudian melakukan inovasi pada keripik yang akan dijualnya.
Akhirnya dengan usaha yang keras munculah keripik hasil inovasinya yaitu “keripik karuhun” dengan ciri khas beraroma daun jeruk. Yana tidak langsung mengedarkan keripik karuhun ke masyarakat luas, melainkan melakukan serangkaian test dengan cara meminta para keponakannya untuk menjual ke teman-teman sekolah mereka. Selain meminta bantuan keponakannya, Yana sendiri berusaha mencari lokasi strategis untuk berjualan dengan cara berkeliling kota Bandung selama seminggu.
Setelah menemukan titik yang dianggapnya cocok, Yana dan keponakannya tanpa berpikir panjang langsung memulai bisnis tersebut. Sayangnya, 2 minggu pertama, keripik karuhun yang terjual hanya sekitar 30 bungkus. Tak pelak kondisi tersebut membuatnya nyaris putus asa, namun dengan semangat entrepreneur yang dimiliknya, Yana terus mencoba bertahan dan mencari solusi yang paling tepat untuk memasarkan produknya. Akhirnya solusipun didapat, Dengan meniru atau mengadopsi sistem yang dilakukan oleh Multi Level Marketing (MLM), Yana berhasil membuat kalangan mahasiswa dan anak-anak muda ikut terjun memasarkan keripik karuhun.
Perlahan tapi pasti, keripik tersebut mulai laku di pasaran. Mulai dari 100 bungkus yang terjual, sampai mencapai titik puncaknya dengan mampu terjual sekitar 300.000 bungkus dalam sebulannya. Kesuksesan ini tentu sangat membanggakan, tapi tidak membuat Yana puas. Ia lalu berinovasi lagi dengan menghadirkan produk keripik baru yang dinamai “Balarea”.
Keripik Balarea sendiri tidak memiliki perbedaan khusus dengan keripik Karuhun, baik dari segi tekstur maupun rasa, hanya saja Balarea memiliki kemasan kecil atau mini. Sesuai dengan harapannya, produk yang dirilis pada Februari 2013 ini juga menuai kesuksesan. Hanya dalam 3 pekan, sudah 700 ribu bungkus keripik Balarea yang keluar dari gudang. Kedua produk ini sendiri sudah beredar di puluhan kota di Indonesia bahkan menjangkau luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
Aditya Haryanto
Latest posts by Aditya Haryanto (see all)
- Firmansyah Budi Prasetyo, Sarjana Yang Sukses Jadi Pengusaha Kripik Singkong - Sunday, 28 September 2014
- Puspo Wardoyo, Pria dibalik Kesuksesan “Ayam Bakar Wong Solo” - Friday, 19 September 2014
- Mengenal Mas J, pengarang buku laris “The Power of Kepepet” - Friday, 4 April 2014








