Melukis Laba dari Bisnis Rumahan ala Anggraini Craft
Rani Anggraini Herawan, atau biasa disapa Rani adalah pemilik bisnis Anggraini Craft yang berlokasi di Apartemen The Suites Metro Bandung Tower. Usaha craftnya ini dibentuk tahun 2011 setelah Rani lulus kuliah di jurusan Biologi Universitas Gadjah Mada. Ide bisnis ini ia dapat ketika membaca majalah tentang kerajinan tangan. Karena menurutnya bisnis ini menjanjikan dan Rani pun hobi memuat kerajinan tangan, akhirnya ia memutuskan untuk mencoba membuka usaha sendiri. “Saya senang membuat barang-barang handmade, kalau saya enjoy menjalaninya maka saya yakin usaha ini nggak akan berhenti di tengah jalan,” terang Rani.
Melukis laba dari bisnis rumahan ala Anggraini Craft bisa menjadi pilihan peluang usaha bagi mereka yang memiliki hobi melukis. Ceruk pasar yang masih besar merupakan alasannya. Produk lukis Anggraini Craft ia kerjakan sendiri, Rani menerapkan sistem waiting list dan maksimum order untuk menjaga kualitas. “Kalau pesanan sudah di atas 50, biasanya saya close order dan pesanan dibuka lagi awal bulan depan. Sebab saya ingin menjaga kualitas. Salah satu point yang saya unggulkan dari produk sejenis di luar sana adalah kualitas lukisannya yang baik.” Pengaturan dengan waiting list ini bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas karena banyaknya pelanggan, alih-alih banyak pelanggan malah dikerjakan kurang maksimal lantaran terburu-buru mengejar order. Selain itu Rani juga tak ingin mengecewakan pelanggan karena menunggu pesanannya terlalu lama.
Anggraini Craft menawarkan produk-produk yang berkonsentrasi pada produk lukis, notes, dan aksesoris bertema dream catcher. Untuk beberapa produk notes, Anggraini Craft menyediakan notes bermotif batik dan lukis bertema dream catcher. Ada pula aksesoris berupa gantungan kunci, gelang, dan kalung yang terinspirasi oleh bentuk dream catcher.
Produk lukis merupakan produk unggulan Anggraini Craft. Ada beragam produk lukis yang tersedia, seperti bantal lukis, paint on hoop (lukisan yang dibingkai hoop), paint on wood (lukisan di panel kayu), watercolor portrait, dan postcard. Semua produk lukis ini Rani kerjakan sendiri. Ia yakin bahwa lukisan buatannya bagus dan disukai pelanggan. Kebnyakan Rani melukis manusia, baik hanya wajah maupun seluruh badan. “Saya tidak bisa melimpahkan tugas melukis ke pegawai saya karena tidak ingin kualitas lukisannya menurun. Kemampuan tangan setiap orang kan berbeda-beda. Selain itu ada juga persaingan yang cukup ketat, karena biasanya ada saja orang yang meniru produk kita. Baik itu desain ataupun jenis produk.”
Kerena produk lukis Anggraini Craft ia kerjakan sendiri, Rani pun menerapkan sistem waiting list dan maksimum order untuk menjaga kualitas. “Kalau pesanan sudah di atas 50, biasanya saya close order dan pesanan dibuka lagi awal bulan depan. Sebab saya ingin menjaga kualitas. Salah satu point yang saya unggulkan dari produk sejenis di luar sana adalah kualitas lukisannya yang baik.” Pengaturan dengan waiting list ini bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas karena banyaknya pelanggan, alih-alih banyak pelanggan malah dikerjakan kurang maksimal lantaran terburu-buru mengejar order. Selain itu Rani juga tak ingin mengecewakan pelanggan karena menunggu pesanannya terlalu lama.
Meski bisnisnya kini sudah berkembang dan berjalan lancar, Rani sempat mengalami masa sulit dalam bisnisnya. Di awal perjalanan bisnis, Rani kekurangan modal, produknya belum dikenal sehingga pembeli pun belum banyak berdatangan. “Tapi pelan-pelan saya bisa mengatasinya, pelan-pelan pembeli berdatangan, liputan pun mulai sering datang, dan sekarang sudah cukup berkembang,” cerita Rani.
Baca juga: Kiat Memulai Usaha dari Rani Anggraini Craft
Latest posts by Nur Janti (see all)
- Program Unggulan dari Kementrian Tenaga Kerja - Tuesday, 25 August 2015
- Pelatihan Kerja dan Kewirausahaan Bagi Masyarakat - Monday, 3 August 2015
- Pameran Produk Unggulan UMKM dan Pasar Rakyat Jawa Tengah 2015 - Tuesday, 28 July 2015