• Home
  • Motivasi
  • Kisah Inspiratif
  • Tips Wirausaha
  • Peluang Usaha
  • Belanja Online
  • Sitemap
  • Kontak
Contoh Emotional Selling Dalam Penjualan
Penerapan Law of Averages Dalam Pemasaran
Menemukan Tujuan Hidup Dengan Filosofi Ikigai
Ternyata Ini Manfaat Interaksi dan Berkomentar Di Instagram
Kisi-kisi SKB CPNS Dan Panduan Wajib CAT CPNS 2024-2025
Bagaimana Ciri Copywriting Yang Ampuh untuk Promosi
Mengapa Copywriting Penting Untuk Promosi Bisnis Anda
Tips Mengikuti Program Afliasi Yang Sukses Super Cuan
Gak Cuma Dijual, Inilah 5 Ide Bisnis Tanaman Hias Yang Bikin Kamu Super Cuan
Apa Penyebab Tupperware Mengalami Kebangkrutan?
Viral Di Tiktok Jualan Mochi Pinggir Jalan Raih Omzet Ratusan Juta
Dari Bisnis Bumbu Rempah Sasetan Annisa Kantongi Omzet 500 juta per bulan
10 Rekomendasi Ide Jualan Online Yang Paling Laku
Bangkit Dari Keterpurukan PHK Malah Sukses Jadi Pengusaha Pempek
Terinspirasi dari Hobi Dede Sukses Berbisnis Produk Perawatan Kendaraan

Project B Indonesia, potensi kepedulian sampah menjadi peluang usaha

By : Danoe Santoso
1 Komentar
      
Tag bank sampah, butik daur ulang, daur ulang, project b indonesia, Sampah, sampah daur ulang

Produk Butik daur ulangKepedulian pada sampah adalah sesuatu yang langka, tapi tidak bagi Hijrah Purnama Putra (31 tahun) dan teman-temanya. Berawal dari pergaulan kuliah di jurusan teknik lingkungan di sebuah universitas ternama di Yogya, Hijrah dan teman-temannya prihatin dengan banyaknya sampah plastik yang tidak diambil pemulung di kantin kampus. Mereka kemudian berinisiatif mengumpulkan sampah plastik yang memiliki alumunium foil. Pada awalnya, pilihan sampah beralumunium foil murni disebabkan karena sampah beralumunium foil tidak laku dijual ke pemulung. Sampah plastik beralumunium foil ini dibeli dari pemilik kantin dengan harga 10 sampai 70 rupiah. Tetapi, kelompok yang kemudian menamakan dirinya Project B Indonesia, potensi  kepedulian sampah menjadi peluang usaha belum disadari.

Tindakan mengumpulkan sampah dengan membeli sampah-sampah dari kantin, burjo, dan angkringan berlanjut hingga satu tahun. Uang yang dikeluarkan untuk membeli sampah plastik didapat Project B Indonesia dari kantong masing-masing anggota. Hingga di tahun 2009, panitia sebuah seminar di UGM terkesan dengan tindakan kepedulian mereka dan meminta Project B Indonesia membuat seminar kit  acara seminar. Maka, produk komersial pertama Project B Indonesia tercipta berupa seminar kit sejumlah 250 buah. “Teman-teman ini menjadi semangat sekali karena ternyata plastik yang dikumpulkan dan tidak diapa-apakan saja ternyata pasarnya luar biasa” ungkap Hijrah mengenai titik balik semangat Project B Indonesia.

“Setelah pemesanan pertama itu, teman-teman melakukan survey desain tas dan dompet, dan penjahit. 2010 kita mulai serius menangani produksi” lanjut Hijrah. Sistem penjualan pun masih dilakukan secara online. Pemasaran via media sosial dilakukan karena terkendala showroom yang tidak dimiliki. Tetapi respon dari pasar sangat baik. Bahkan beberapa konsumen berasal dari luar Indonesia. Karena jangkauan media sosial yang sangat luas hingga ke luas Indonesia, kelompok yang pertama kali bernama Project B ini mengganti namanya menjadi Project B Indonesia.

“Di 2011, kita muncul dengan nama yang baru, yaitu butik daur ulang” Hijrah menerangkan kronologis perubahan brand. “Di 2011 juga, kita memberanikan diri membuka satu tempat display yang kita namakan butik daur ulang. Kenapa butik? Karena butik identik dengan produk yang bagus dan ekslusif. Tapi konsep butik ini kita elaborasi dengan sampah, sesuatu yang bertentangan dengan nuansa butik. Dengan harapan pengunjung memiliki pandangan jika sampah yang dianggap kotor memiliki potensi menjadi bagus dan eksklusif” lanjut Hijrah menjelaskan pemilihan konsep brand lokasi display milik Project B Indonesia. Tahun 2011 hingga 2014, lokasi butik daur ulang berlokasi di kawasan Jl. Kaliurang Km. 8. Lalu di 2015, untuk mempermudah akses konsumen, butik daur ulang dipindahkan ke kawasan Condongcatur.

Butik daur ulangProject B Indonesia yang pada awalnya membeli sampah dari kantin kampus, warung burjo, dan angkringan berlanjut membeli sampah dari masyarakat umum. Karena kebutuhan jenis sampah yang dibutuhkan Project B Indonesia semakin banyak, mereka menyasar kelompok-kelompok ibu rumah tangga di sekitar wilayah Yogyakarta. Kelompok PKK, kelompok arisan menjadi sasaran utama Project B Indonesia sebagai penyalur sampah plastik rumah tangga. Sistem transaksi Project B Indonesia dengan kelompok ibu rumah tangga ini pun dirancang berbeda.

“Berbagi pengetahuan mengenai sampah dan membuat sistem menabung sampah dengan kelompok ibu rumah tangga. Hingga kemudian, sampai sekarang kami memiliki partner kelompok ibu rumah tangga sebanyak 185 kelompok yang tersebar di Yogyakarta” hijrah menjelaskan. Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai sampah tidak berhenti kepada mencanangkan sistem bank sampah, tapi juga memberikan pengetahuan mengenai produksi produk-produk butik daur ulang, dengan harapan masyarakat menjadi terberdayakan. Tindakan-tindakan sosial Project B Indonesia bagi Hijrah merupakan darah utama keberlangsungan Project B Indonesia. Impian dan misi ke depannya adalah menjadikan Project B Indonesia sebagai distributor hasil produksi kelompok-kelompok ibu rumah tangga tersebut.

The following two tabs change content below.
  • Bio
  • Latest Posts

Danoe Santoso

Untuk informasi lebih lanjut dan berkesan, silahkan kunjungi flickr.com/danoeyeah

Latest posts by Danoe Santoso (see all)

  • Menikmati Racikan Bumbu Wirausaha Kuliner Jogja - Thursday, 31 December 2015
  • Wirausaha Wanita Indonesia yang Mendunia - Wednesday, 2 December 2015
  • Wirausaha Muda Agrobisnis Indonesia - Tuesday, 1 December 2015
Daftarkan email anda Disini untuk mendapatkan update artikel terbaru.
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)

1 komentar

  1. Anto Monday, 1 June 2015 at 11:12 Reply

    Harusnya seperti ini kaum muda indonesia. tak hanya kreatif, namun juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan. tak hanya mengambil dari alam, namun juga memberikan ke alam. Sukses buat mas hijrah.

Leave a Reply Cancel reply

*
*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

RECENT

POPULAR

COMMENTS

Contoh Emotional Selling Dalam Penjualan

Posted On 16 Mar 2025
Penerapan Law of Averages dalam pemasaran

Penerapan Law of Averages Dalam Pemasaran

Posted On 21 Jan 2025
Ikigai bahasa indonesia

Menemukan Tujuan Hidup Dengan Filosofi Ikigai

Posted On 21 Jan 2025
Manfaat Interaksi dan Berkomentar Di Instagram

Ternyata Ini Manfaat Interaksi dan Berkomentar Di Instagram

Posted On 21 Jan 2025
Kisi-kisi SKB CPNS 2024

Kisi-kisi SKB CPNS Dan Panduan Wajib CAT CPNS 2024-2025

Posted On 05 Nov 2024

Prospek Cerah Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus

Posted On 23 Aug 2013

Peluang Usaha Beternak Kelinci

Posted On 10 Jul 2013

Jual Lebah Madu Koloni Siap Ternak

Posted On 20 Jul 2013
Budidaya Kroto

Peluang Usaha Budidaya Kroto

Posted On 06 Feb 2014

Lanang Barbershop, Waralaba Salon Khusus Pria dengan Sistem Kekeluargaan

Posted On 08 Mar 2013

[…] sumber : wartawirausaha.com...

Posted On 11 Jan 2025

[…] untuk melihat kesesuaian...

Posted On 25 Nov 2024

[…] digital. Dalam dunia yang...

Posted On 17 Nov 2023

[…] manusia sehari-hari. Bagaimana...

Posted On 02 Nov 2021

kapan ada program kerjasama wirausaha...

Posted On 01 Nov 2021

 
---
Direktori Wirausaha | Event | Motivasi | Kisah Inspiratif | Tips Wirausaha | Peluang Usaha
 
Copyright © 2014 wartawirausaha.com - Artikel Wirausaha, Tips Bisnis, Kisah Inspiratif, Motivasi dan Peluang Usaha. Profil - Hubungi kami.