Lima Alasan Mengapa Anda Harus Selalu Mencari Pekerjaan Baru
3) Membuat Anda tetap terjaga. Bahkan jika Anda puas di posisi Anda, Anda harus selalu mendapatkan pilihan lain. Memperbarui profil LinkedIn Anda secara teratur, memperluas jaringan Anda dan terhubung dengan orang yang membuka lowongan pekerjaan dalam bidang industri Anda adalah cara agar mereka mampu untuk menjangkau Anda ketika pekerjaan yang lebih baik tersedia. Jika orang tidak berpikir Anda berada di bursa pekerjaan, Anda tidak akan mendapatkan panggilan, dan justru pesaing Anda yang akan mendapatkannya. Saya mendapat pekerjaan terakhir saya saat ini dengan cara berhubungan kembali, via media social, dengan seorang CEO perusahaan, di mana saya pernah bekerja padanya bertahun-tahun yang lalu. Ternyata ia baru saja berpikir untuk memiliki seorang kepala departemen komunikasi. Setelah saya bekerja padanya, dia mengakui bahwa, seandainya saya tidak menyapanya kembali, ia tidak akan pernah memikirkan saya sebagai kandidat sejak saya berada di sebuah perusahaan yang lebih mapan, dan jauh lebih besar. Sebab ia berpikir saya tidak akan meninggalkan pekerjaaan lama saya.
4) Setiap percakapan selalu bernilai tinggi. Jadi, katakan saja begini: Anda mendapatkan sebuah tawaran wawancara untuk sebuah pekerjaan baru, tetapi sayangnya, Anda berpikir saat ini bukan momen yang pas. Segeralah ambil kesempatan wawancara yang diberikan pada Anda. Contoh kasus: Ketika saya adalah direktur Public Relations di sebuah perusahaan internet tahun lalu, di mana saya harus menjadi kepala departemen dan bertanggung jawab langsung kepada CEO, saya mendapat panggilan wawancara kerja untuk posisi manajer senior di sebuah perusahaan yang jauh lebih besar, di mana ada tiga orang yang jabatannya lebih tinggi dari saya. Dan saya hampir saja menolak kesempatan untuk diwawancarai. Tapi saya memutuskan untuk mengikuti proses wawancara itu. Dan akhirnya: saya mengambil pekerjaan itu, tinggal di sana selama lebih dari satu dekade dan dipromosikan tiga kali.
5) Membantu Anda menjelaskan apa yang Anda inginkan, dan apa yang tidak Anda inginkan. Beberapa tahun yang lalu, saya mendapat tawaran untuk apa yang tampak, di atas kertas, seperti pekerjaan impian. Tapi prosesnya menyakitkan; lima bulan bolak-balik, beberapa kali wawancara, komunikasi yang tidak intensif, dan tim manajemen yang tampaknya sangat tidak terorganisir. Saya menolaknya karena insting saya mengatakan kepada saya bahwa proses ini bukan langkah yang baik. Benar saja, kurang dari setahun kemudian, perusahaan itu telah memecat seluruh tim public relations dan telah melakukan tiga kali pergantian CEO. Memperhatikan tanda-tanda tersebut mampu memberikan saya kejelasan apa yang saya tidak ingin dalam pekerjaan atau perusahaan, yaitu sebuah kebingungan: perubahan prioritas dan tim kepemimpinan tanpa visi yang jelas.
Kesimpulannya: Anda tidak akan rugi atau mendapatkan untung apapun saat anda mencoba keluar dari zona nyaman pekerjaan Anda dan mencoba mengikuti berbagai panggilan wawancara kerja. Paling jelek, tindakan Anda itu akan menaikkan eksistensi Anda di mata perusahaan baru, atau di bidang pekerjaan Anda, atau juga di mata komunitas bidang kerja Anda, yang tentu saja hal tersebut dapat membantu Anda di perusahaan Anda saat ini. Setidaknya, Anda sudah meletakkan dasar untuk menggerakkan karir Anda di masa depan. Yang paling penting, Anda akan berada di jalan menuju kesuksesan, dan menjadi pengendali karir kerja Anda sendiri.
Latest posts by Danoe Santoso (see all)
- Menikmati Racikan Bumbu Wirausaha Kuliner Jogja - Thursday, 31 December 2015
- Wirausaha Wanita Indonesia yang Mendunia - Wednesday, 2 December 2015
- Wirausaha Muda Agrobisnis Indonesia - Tuesday, 1 December 2015










