Irawan Kusumo Winarto, Pendiri Resto Fried Chicken Lokal
Irawan Kusumi Winarto adalah seorang pengusaha kuliner asal Kediri yang lahir pada 19 Februari 1976. Ia adalah pemilik dari resto cepat saji bernama “Dobbi” yang saat ini tengah berkembang dan sedang menunjukkan eksistensinya di pasar kuliner di Indonesia.
Ditengah gempuran waralaba brand asing resto cepat saji fried chicken dan burger yang telah akrab di masyarakat, ternyata ia mampu bersaing bahkan dengan keseluruhan bahan baku lokal.
Perjalanan pria berusia 37 tahun ini dalam menjadi seorang wirausahawan cukup menarik. Sebelum menjadi pemilik restauran, Irawan memulai bisnis rumah pemotongan ayam ditahun 1998. Di tahun 2000 lah awal mula Irawan memulai bisnis resto cepat saji tersebut. Ide membuka restaurant muncul ketika ia memperhatikan begitu banyaknya sisa ayam dari proses pemotongan yang tidak digunakan lagi. Maka, Irawan pun mengolah sisa-sisa ayam tersebut menjadi ayam goreng. Tetapi, Irawan tidak langsung membuka restaurant, melainkan menjajakan ayam goreng buatannya dengan menggunakan gerobak dan menamainya “Samirono Fried Chicken”.
Setelah beberapa waktu berjualan menggunakan gerobak, Irawan akhirnya membuka sebuah resto yang terletak di Condong Catur Sleman, Yogyakarta dan merekrut 5 orang staf. Tak hanya membuat usaha ayam gorengnya menjadi lebih besar, pria berkacamata ini juga mengganti brand menjadi “Dobby Burger and Fried Chicken”. Alasan Irawan memilih resto untuk menjalankan usaha dari yang sebelumnya menggunakan gerobak tak lain karena ia ingin mendapatkan pendapatan secara maksimal serta membuka lapangan kerja yang luas. Ia mengaku, salah satu keunikan dari restonya adalah citarasa yang khas tanpa memakai MSG serta pengolahannya yang menggunakan bumbu rempah-rempah pilihan.
Meski tampaknya semua berjalan mulus, Irawan bukan tidak pernah mengalami masalah. Seperti masalah virus flu burung yang sempat melanda Indonesia membuat restaurantnya mengalami penurunan omset. Tapi secepatnya Irawan mampu mengatasi hal tersebut dan untungnya virus flu burung sudah menghilang.
Dobbi sendiri telah difranchisekan sejak 8 tahun silam. Irawan sadar, bahwa usaha yang difranchisekan sejak 8 tahun yang lalu ini sangat bergantung pada komitmen para investornya. Oleh karena itu, Irawan sangat selektif memilih calon mitranya. Beberapa syarat yang harus dipenuhi calon mitranya adalah, pertama sang investor harus memantau outlet milik Irawan, serta sang investor harus memilih daerah dimana pasar bisnis tersebut bisa sukses. Dobbi sendiri kini telah memiliki dilebih dari 40 outlet yang mana tersebar di beberapa kota di daerah Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Meski demikian, kesuksesan yang sudah ia raih tak lantas membuatnya puas, Irawan ingin terus mengembangkan usaha tersebut menjadi lebih baik dan besar lagi.
Aditya Haryanto
Latest posts by Aditya Haryanto (see all)
- Firmansyah Budi Prasetyo, Sarjana Yang Sukses Jadi Pengusaha Kripik Singkong - Sunday, 28 September 2014
- Puspo Wardoyo, Pria dibalik Kesuksesan “Ayam Bakar Wong Solo” - Friday, 19 September 2014
- Mengenal Mas J, pengarang buku laris “The Power of Kepepet” - Friday, 4 April 2014