Sriwahyuni dengan wirausaha keripik “Bawang Berani Rumbia” sukses menjadi finalis “Wirausaha Muda Mandiri”
Manfaat bawang merah selama ini yang paling kita kenal hanyalah sekedar salah satu bumbu dapur yang diolah menjadi bawang goreng sebagai penyedap makanan. Tapi siapa sangka, ditangan Sriwahyuni, bawang merah ‘disulapnya’ menjadi peluang usaha keripik yang rasanya begitu nikmat. Mungkin ini sedikit aneh dan membuat kita terheran-heran bagaimana membayangkan rasanya, namun kenyataannya itulah yang terjadi. Berbekal keberanian dan kepercayaan diri, Sriwahyuni dengan wirausaha keripik “Bawang Berani Rumbia” sukses menjadi finalis “Wirausaha Muda Mandiri”.
Tak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Hal ini juga berlaku bagi wanita yang berasal dari Jenepontoh, sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan. Sriwahyuni mendirikan usaha budidaya bawang merah yang ia garap di kampung halamannya itu. Bawang merah sengaja ia pilih sebagai ladang bisnis karena tahan lama dibandingkan tumbuhan lainnya, seperti misalnya cabe. Modalnya awalnya sendiri yakni 6 juta rupiah ia dapat kala mengikuti program wirausaha mahasiswa ketika masih berkuliah di Univesitas Negeri Makassar.
Budidaya komoditi ini ternyata tak semudah yang dipikirkan. Dalam satu kali budidaya bawang merah, waktunya bisa 3 hingga 4 bulan, jika mau berpikir tentang prospek keuntungan yang besar tentu sulit. Selang beberapa waktu, Sriwahyuni mendirikan usaha lain dengan membuat bawang goreng beraneka macam rasa, karena bawang goreng sendiri sangat cocok dimakan bersama dengan coto kuda yang menjadi makanan khas di daerahnya. Ternyata, respon masyarakat terhadap inovasi kecil tersebut sangat baik. Hal ini membuat Sriwahyuni berpikir untuk melakukan sebuah inovasi besar, yaitu membuat keripik bawang merah. Sebuah peluang usaha yang memang menjanjikan karena memang konsep dan idenya sangat orisinil.
Sarjana ilmu pendidikan PPKN ini tak lupa memberi aneka macam varian rasa untuk keripik bawang goreng merah itu, ada rasa barbeque, balado, keju, cokelat, dan beberapa lagi. Harganya pun relatif terjangkau, yaitu 15.000 rupiah per bungkusnya. Sementara itu ia juga terus fokus dalam budidaya bawang merahnya yang ia jual 3.000 rupiah per kilogram.
Meski pekerjaannya sekarang sangat jauh dari statusnya sebagai lulusan ilmu pendidikan, wanita muda ini mengaku nyaman dengan apa yang ia kerjakan. Bagaimana tidak, jika ia menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS), gaji yang ia dapat pun cukup jauh dari penghasilannya sebagai pengusaha, yang mana ia bisa menghasilkan omset puluhan juta per bulannya. Apalagi keripik bawang merah ini sangat potensial untuk bisa meraih kesuksesan di pasar cemilan dan oleh-oleh. Wanita berusia 21 tahun ini sendiri dalam waktu dekat berniat ingin memasarkan keripik hasil inovasinya merambah ke pasar modern, sementara komoditas bawang merahnya sendiri, ia juga akan mengekspor bawang merah mentah ke sejumlah daerah di Indonesia.
Aditya Haryanto
Latest posts by Aditya Haryanto (see all)
- Firmansyah Budi Prasetyo, Sarjana Yang Sukses Jadi Pengusaha Kripik Singkong - Sunday, 28 September 2014
- Puspo Wardoyo, Pria dibalik Kesuksesan “Ayam Bakar Wong Solo” - Friday, 19 September 2014
- Mengenal Mas J, pengarang buku laris “The Power of Kepepet” - Friday, 4 April 2014










