Lima Alasan Mengapa Anda Harus Selalu Mencari Pekerjaan Baru
Anda mungkin benar-benar bahagia dengan pekerjaan Anda saat ini, dan tentu saja itu hebat. Tetapi jika ada panggilan rekrutmen atau teman Anda menawarkan posisi bagus yang sesuai kemampuan Anda, apakah Anda siap untuk mengejarnya? Jika demikian, apakah CV anda memang benar benar sesuai? Jessica Kleiman berbagi pengalamannya untuk mencari pekerjaan baru di forbes.com yang kemudian disadur bebas redaksi wartawirausaha.com
Seringkali, kita merasa nyaman (alias malas) di posisi kami saat ini dan tidak berpikir mengenai kemungkinan apa yang menanti kita pada tangga kesuksesan. Tapi Anda tidak pernah tahu kapan pekerjaan impian Anda datang, atau kemungkinan ketika Anda mungkin kehilangan pekerjaan yang Anda miliki. Berikut adalah lima alasan mengapa Anda harus selalu mencari pekerjaan baru dan memikirkan langkah karir Anda berikutnya:
1) Loyalitas tidak dibayar. Sudah bukan zamannya lagi ketika pegawai tinggal di perusahaan yang sama selama karir mereka dan mengumpulkan jam tangan emas di pesta pensiun mereka. Menurut sebuah studi CareerBuilder, generasi millennials saat ini menghabiskan rata-rata 2,4 tahun, dan bahkan kurang, dalam posisi yang sama. Dan mereka tidak kecewa sedikit pun. Bahkan, bekerja di sebuah perusahaan terlalu lama malah dapat merusak Anda. Anda mungkin dipromosikan tetapi Anda mungkin tidak akan melihat kenaikan gaji yang cukup besar dibandingkan jika Anda pergi untuk mendapat pekerjaan baru. Selain itu, kecuali jika Anda dapat pindah ke peran yang berbeda yang menantang Anda dan menumbuhkan keterampilan Anda, Anda mungkin mampu mencapai kemampuan maksimal di pekerjaan yang sama selama bertahun-tahun. Terakhir, saat Anda mungkin merasa bahwa direksi perusahaan Anda menghargai loyalitas Anda, atau ketika tekanan datang, atau ketika mereka merasa perlu membuat efisiensi, atau kepemimpinan baru datang, tidak ada jaminan bahwa Anda dan pekerjaan Anda tidak akan dihilangkan.
2) Sesuatu dapat berubah dengan cepat. Ada banyak alasan mengapa Anda bisa dimasukkan ke dalam posisi yang sulit atau berbahaya, atau tiba-tiba posisi aman Anda selama ini sudah berada di antrian PHK. Anda bisa saja mendapatkan manajer baru yang memutuskan untuk membawa timnya sendiri ke dalam perusahaan atau manajer yang tidak menganggap Anda sebagai bintang di pekerjaan Anda seperti anggapan manajer sebelumnya. Atau, jika perusahaan Anda akan diakuisisi, pemilik baru bisa memilih untuk “membersihkan rumah” atau perusahaan akan melalui masa sulit secara finansial dan dipaksa melakukan efisiensi. Anda pasti berkeinginan mengendalikan nasib Anda sendiri, dan bukan malahan menggantungkan pada belas kasihan perusahaan.
Latest posts by Danoe Santoso (see all)
- Menikmati Racikan Bumbu Wirausaha Kuliner Jogja - Thursday, 31 December 2015
- Wirausaha Wanita Indonesia yang Mendunia - Wednesday, 2 December 2015
- Wirausaha Muda Agrobisnis Indonesia - Tuesday, 1 December 2015










