Wirausaha yang Sukses Jangan Pelit Berbagi Ilmu
Diterima di rumah, sekaligus galeri pembuatan cap batik yang sederhana, Hadi Wiyono mengungkapkan, jika ingin jadi wirausaha yang sukses jangan pelit berbagi ilmu kepada orang lain. Namun demikin, tetap ada hal-hal yang tidak perlu orang lain tahu. “Saya selalu menerima siapa saja yang ingin belajar membuat cap batik di galeri saya. Gratis, tanpa dipungut biaya. Saya sangat senang, karena orang yang belajar membuat cap batik, biasanya memang memiliki jiwa seni dan peduli terhadap kebudayaan.” Ungkap Hadi.
Namun demikian, Hadi menyarankan jangan semua hal diumbar kepada orang. Apalagi itu aib dari perusahaan atau aib kita sendiri ketika menjalankan usaha. Menurutnya, yang terpenting kita harus berpikir positif.
“Saya berkecimpung di dunia cap batik sudah sangat lama, setengah abad lebih. Karena saya selalu berpikir positif dan mencintai apa yang saya kerjakan, usaha ini bisa berkembang dan membantu keluarga besar saya.” Ujar pria yang selalu melontarkan humor-humor segar tersebut.
Hadi juga menceritakan, jika kebanyakan yang belajar di galerinya itu adalah turis-turis asing. Bahkan, dia pernah sangat terkesan oleh turis Polandia. Awalnya turis ini hanya melihat proses pembuatan cap batik, namun lama kelamaan dia tertarik untuk mempelajarinya.
“Selama satu bulan turis itu belajar di rumah saya mengenai cara membuat cap batik. Saat itu, dia indekos di salah satu hotel di Prawirotaman selama satu bulan. Selama belajar di tempat saya, dia sangat tekun dan fokus, tak hanya belajar mengenai teknik membuat cap batik, melainkan juga belajar tata karma orang Jawa. Hasilnya memang luar biasa, selama satu bulan menurut Hadi, Turis itu mampu membuat cap batik dengan motif yang cukup rumit sekaligus. Sampai saat ini, Hadi juga masih berhubungan baik dengan turis tersebut, beberapa kali Hadi juga mendapat kiriman oleh-oleh dari Polandia.
“Menurut saya pribadi, satu bulan sudah bisa menguasai pembuatan cap batik itu sungguh pencapaian luar biasa. Apalagi itu orang luar yang memang jauh dari budidaya membatik. Pernah orang local belajar juga, namun baru seminggu sudah menyerah.” Ujar Hadi.
Kesulitan dalam membuat cap batik adalah kita harus sabar dalam membentuk lempengan tembaga menjadi pola-pola batik yang rumit. Karena jika tidak sabar, hasil dari cap batik tersebut biasanya kurang maksimal.
Ahmed
Latest posts by Ahmed (see all)
- Wirausaha Bisnis Komputer di Computer Exhibition Solutions 2015 - Friday, 30 October 2015
- Wirausaha yang Sukses Jangan Pelit Berbagi Ilmu - Thursday, 29 October 2015
- Beranjak Tua tapi Ia Tetap Menjaga Semangat Wirausaha - Sunday, 25 October 2015