Siswadi, Menjadi Seorang Wirausaha jangan Takut pada “Ketidakmungkinan”
Jika mau berusaha keras, apa yang awalnya tidak mungkin, bisa menjadi hal yang mungkin. Tidak percaya? Terdapat sebuah kisah tentang seorang pengamen yang selalu bergelut dengan polusi dan terik matahari, mampu menjadi seorang milyarder. Hal itu karena dia percaya bahwa semua hal bisa di dunia ini menjadi mungkin.
Siswadi, pernah mengalami hari-hari yang kelam. Bahkan dia pernah menjadi seorang pengamen di terminal Pulogadung, Jakarta untuk sekedar menyambung hidup. Kisah suksesnya berawal ketika ia menjadi tenaga pemasar di sebuah bimbingan belajar (bimbel). Dalam diri Siswadi timbul keinginan untuk membuat usaha bimbel. Bersama kelima sahabatnya, ia membuat usaha bimbel yang kemudian dia namain Bintang Solusi Mandiri (BSM).
“Bimbingan belajar BSM ini nantinya akan mengarah ke kalangan menengah ke bawah dengan tarif yang relative murah.” Ungkap Siswadi.
Awalnya, usahanya tidak berjalan dengan mulus. Dia kesulitan mencari kontrakan yang akan dia jadikan tempat untuk usaha—menginggat modalnya tidaklah terlalu besar. Namun, dia tidak menyerah begitu saja. Ia pun mengontrak rumah milik temannya yang berada di dalam gang di daerah Matraman, Jakarta.
Dimulai dari 98 murid kelas SD, ia mengembangkan usahanya ke segmen SMP. Meski dengan modal pengalaman yang minim, namun Siswadi tetap percaya diri dan tidak patah semangat. Siswadi dan temannya terkadang harus begadang mencari soal-soal dan membuatnya mudah untuk diselesaikan.
Strategi dalam wirausaha untuk mengembangkan bimbingan belajar ini, selalu diterapkan Siswadi. Hal inilah yang kemudian membuat BSM berkembang cukup pesat. Dengan strategi yang tepat, jumlah siswanya meningkat 100% setiap tahunnya. Pada tahun 2009, Siswadi meraih mendapat penghagargaan bimbel terbaik versi bisnis.
Tak berhenti disitu, Siswadi mengembangkan bisnisnya, ia mewaralabakan bisnis dan berkembang menjadi 45 cabang dengan total sekitar 7 ribu dan 470 karyawan, dengan omset lebih dari 400 juta. Setelah sukses dengan usaha bimbelnya, Siswadi merambah ke bidang kuliner. Selanjutnya, Siswadi membuat resto dengan modal Rp 50.000.000 dengan segmen pasar mahasiswa. Untuk pemilihan lokasi, Siswadi memilih di sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah.
Dengan konsep warteg yang murah dikemas ala restoran dengan fasilitas AC, TV dan lain sebagainya. Hanya dalam waktu setahun usahanya berkembang menjadi 7 cabang dengan omset dari kuliner mencapai 420 juta perbulannya. Dan, semua pencapaian tersebut ia peroleh ketika Siswadi masih berusia 27 tahun.
Kini, setelah meraih kesuksesa, Siswadi masih tetap rendah hati. Menurut Siswadi, jika kita memiliki impian, kita harus memiliki tekad yang kuat, semangat yang terus membara untuk merealisasikan semua impian kita tersebut. So, sahabat wirausaha semua… Jika, pencapaian kita saat ini belum maksimal, jangan putus asa. Tetap semangat dan bekerja keras, jangan lupa berdoa ya… Agar Tuhan tidak meninggalkan kita.
Ahmed
Latest posts by Ahmed (see all)
- Wirausaha Bisnis Komputer di Computer Exhibition Solutions 2015 - Friday, 30 October 2015
- Wirausaha yang Sukses Jangan Pelit Berbagi Ilmu - Thursday, 29 October 2015
- Beranjak Tua tapi Ia Tetap Menjaga Semangat Wirausaha - Sunday, 25 October 2015