Wirausaha Pelatih Anjing
Di sebuah pusat pelatihan anjing, redaksi wartawirausaha.com bertemu dengan Mingus Martiyus (41 tahun), seorang wirausaha pelatih anjing yang sudah cukup berpengalaman. “Menjadi pelatih anjing itu sangat unik” ucap Pak Iyus, panggilan akrab Mingus Martiyus, membuka obrolan dengan wartawirausaha.com. “Saya belajar untuk melatih anjing, saya awali dengan melatih anjing kampung. Ternyata hasilnya sama dengan anjing ras. Dari situlah saya memiliki keinginan untuk menjadi pelatih anjing” ucap Pak Iyus.
Saat ini, Pak Iyus adalah salah satu dari pelatih anjing yang memiliki nama. Sebagai wirausaha pelatih dan konsultan anjing, pekerjaan yang dimiliki Pak Iyus menjadi sangat eksklusif. Tidak heran, harga yang dibayarkan konsumen untuk mendapatkan jasa Pak Iyus berjumlah cukup besar. Wilayah Jakarta dan sekitarnya adalah pasar Pak Iyus. Ia mampu melatih berbagai jenis ras anjing untuk berbagai kebutuhan. Latar belakang Pak Iyus yang sudah menjuarai beberapa kompetisi anjing ras menjadikan jasa yang dimilikinya bernilai di mata masyarakat.
“Selama 7 bulan saya latih, anjing itu memang cukup bagus. Dan jadi juara. Setelah itu saya dapat anjing lagi untuk saya latih, dengan ras yang berbeda,” Pak Iyus menceritakan awal-awal karirnya saaat melatih anjing ras di sebuah kennel di tahun 2008. Dari anjing ras pertama yang ia latih, ia mendapatkan kesempatan untuk melatih anjing ras lainnya. Dengan manajemen pemasaran dari mulut ke mulut, Pak Iyus sudah melatih ratusan anjing dari berbagai ras.
Pak Iyus tidak mematok harga tertentu bagi jasa yang ia berikan pada konsumen. “Kita lihat dari karakter anjingnya itu. Kita lihat dari daya tarik anjing itu pada makanan dan mainan,” ucap Pak Iyus menjelaskan mengapa ia tidak memiliki tarif tetap bagi jasanya. Sistem wirausaha yang ala kadarnya ini membuat Pak Iyus menjalani wirausahanya dengan cinta.
Dari pengalamannya itu, ia memiliki prinsip untuk terus belajar melatih anjing. Baginya, setiap anjing memiliki karakter yang berbeda-beda. Karena itu, ia merasa tidak bisa berhenti belajar saat melatih anjing. “Banyak pelatih anjing di Indonesia, tapi sedikti yang menjiwai. Kalo tidak menjiwai, ia hanya sekadar jadi pelatih. Dan anjing itu bisa tidak bagus,” Lanjut Pak Iyus.
Latest posts by Danoe Santoso (see all)
- Menikmati Racikan Bumbu Wirausaha Kuliner Jogja - Thursday, 31 December 2015
- Wirausaha Wanita Indonesia yang Mendunia - Wednesday, 2 December 2015
- Wirausaha Muda Agrobisnis Indonesia - Tuesday, 1 December 2015










